Selasa, 05 Juni 2012

Tips Humor yang Cerdas

Melucu atau bercanda secara berlebihan, adalah terlarang. Akan tetapi, sesi bicara Anda juga tidak semestinya kering dan kerontang. Sebab itu akan jadi membosankan, atau setidaknya datar-datar saja. Humor atau candaan digunakan untuk membuat psikologis audience tetap awas dan segar. Dan dengan begitu, apa yang disampaikan pembicara juga akan lebih mudah diterima. Lihatlah bagaimana seorang mario teguh pun menggunakan canda. Itulah salah satu sebabnya, orang tak tertidur saat mendengar motivasinya. Sekali lagi, tanpa berlebihan.





HINDARI APA YANG HARUS DIHINDARI
 

Hindari topik humor yang rasis, gender, atau humor yang audience akan berkeberatan mendengarkannya. Mereka akan kecewa, atau bahkan marah kepada Anda. Cara ini tidak cerdas, melainkan kasar. Siapasih dari kita yang senang dipermainkan?

RELEVANSI
 

Gunakan humor yang relevan dengan sesi bicara.

ANDA OBJEKNYA
 

Jadikan diri Anda sendiri sebagai objeknya. Tentu saja, tanpa merendahkan harga diri Anda sendiri. Dan itu, ada banyak cara. Jangan jadikan orang lain sebagai objek humor Anda, kecuali Anda menjadikan mereka anonim. Itupun, bukan orang yang ada di hadapan Anda.

BUKAN ORANG LAIN OBJEKNYA
 

Jangan jadikan bahan humor orang-orang yang menjadi panitia acara, boss, atasan, eo, direksi, atau orang lain yang juga menjadi pembicara. Jika Anda lakukan, humor Anda akan menelan Anda bulat-bulat.

MINTA BANTUAN PROFESIONAL
 

Jika memungkinkan, Anda bisa meminta bantuan penulis komedi. Di negara maju, ini sudah jadi profesi. Jika belum ada, Anda malah bisa memulainya, seperti orang-orang Republik BBM. Gunakan kemampuan bercanda Anda dengan bijak. Anda mungkin lucu, tapi jelas tak akan lucu lagi, jika Anda sampai melukai hati orang lain.

Melucu, ternyata ada tekniknya.

PILIH YANG TEPAT
 

Anda lebih baik menggunakan bahan yang orisinal, atau tidak terlalu lucu, akan tetapi Anda bisa menyampaikannya dengan menyegarkan. Sesuatu yang tingkat kelucuannya tinggi, bisa jadi tidak lucu jika tidak sesuai dengan gaya Anda. Orang mungkin tertawa, tapi mungkin juga, karena kasihan pada Anda. Ini jadinya: Anda lucu karena tidak lucu.

BANGUN SECARA SITUASIONAL
 

Ini yang terbaik. Spontan dan situasional. Humor Anda akan menyatu dengan sesi bicara. Anda bisa membangun cerita, tapi ingat keterkaitannya dengan sesi dan topik bicara.

PERHATIKAN WAKTU
 

Latihlah timing dari joke Anda. Pelajari lamanya joke. Perhitungkan untuk melakukan pause, dan memberi kesempatan kepada audience untuk tertawa. Biarkanlah mereka mengalaminya. Bukan tidak mungkin, untuk hal seperti itulah mereka mau membayar dan menghadiri sesi bicara Anda. Mungkin di luar sana, mereka tak sempat tertawa.




Senyum dan tertawa adalah terapi, dan ini membuat hampir setiap orang merasakan mood yang nyaman dan segar.

Di sini kita bisa melihat, bahwa joke dalam public speaking adalah salah satu bab serius yang harus dipelajari. Mungkin secara "ilmiah". Anda tahu berapa otot wajah yang bergerak jika Anda tersenyum? Kalau tidak salah 27 atau lebih. Anda tahu berapa yang berkontraksi jika Anda marah? Hanya belasan.

Tertawa adalah senam yang menyehatkan jiwa dan raga. Selama tidak berlebihan.

BE CREATIVE
 

Latihlah diri Anda menerapakan konsep “ATM” untuk humor. Amati, Tiru, Modifikasi. Setiap humor punya struktur, dan Anda bisa menginovasinya. Makin sering, Anda akan makin terampil.

JIKA BISA BERCERITA LUCU
 

Jika Anda sudah di tingkat ini, ingatlah untuk memanfaatkannya secara kreatif. Humor Anda akan orisinal, dan itulah yang dicari orang.

TIPS PALING PENTING



Jika Anda menghadiri seminar, kemudian pembicara menceritakan sesuatu yang lucu, hindari tertawa terbahak-bahak sambil bergulingan di lantai. Nanti Anda dikira gila.

Bicaralah dengan senyum dan bahagia. Itu menghilangkan gugup dan takut Anda. Itu membuat audience menyukai Anda. Dan itu membuat Anda berdua bahagia.

Dan ingat, tidak perlu berlebihan.

0 komentar:

Dí lo que piensas...