Selasa, 05 Juni 2012

Asal Usul Kehidupan

A.Asal Usul Kehidupan Menurut Ilmu Pengetahuan
            Ada berbagai pendapat berupa hipotesis ataupun teori yang mengungkapkan asal mula kehidupan di bumi,antara lain:
1)      Generation Spontanea
Sebelum abad 17orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara sponta atau terbentuk secara sendirinya.
Contohnya:
Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur.
Paham ini di sebut juga abiogenesis artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup.paham ini di pelopori oleh Aristoteles.
2)      Cosmozoa
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens , asam hidrocyanida.

molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda.
3)      Omme Vivum Ex ovo
Fransisco Redi (1626-1597) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakkan telurnya dengan sengaja di situ.Dari percobaan serupa,ia memperoleh kesimpulan yang serupa,yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivum ec ovo.
4)      Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729-1799 M) juga ahli bangsa Italia dengan percobaaannya terhadap kaldu,embuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme yang mencemari kaldu akibatnya kaldu membusuk.Ia mengambil kesimpulan bahwa adanya telur harus ada jasad terlebih dahulu.Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu barasal dari makhluk hidup.
5)      Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895 M) sarjana kimia perancis,dia melanjutkan percobaan Spallanzani dangan percobaan berbagai mikrooganisme,tumbuh kehidupan yang baru atau disebut omne vivum ex vivo.Teori ini disebut juga teori Biologenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu berasal dari yang hidup juga/
6)      Teori Uray
Harold Uray (1893 M) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awalnya kaya akan gas-gas metana(CH4) amoniak (NH3), hidrogen (H2),dan air (H2O).Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat di tubuh makhluk hidup.
Diduga karena adanya energi halilintar dan radiasi sinar kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup.Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang.Zat itu  berkembang menjadi berjuta-juta jenis organisme.
7)      Teori Oparin-Haldane
A.I Oparing adalah ahli biologis bangsa Rusia pada tahun 1924 M mempublikasikan pendapatnya tentang asal mula kehidupan namun tak mendapat sambutan para ahli.
B.Kehidupan Menurut Islam
            Dr.Alexis Carrel (1873-1944) menjelaskan kesukaran yang dihadapi dalam menyelidiki manisia.Dalam bukunya yang di tarjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan judul Al-Insan dzalika Al-Majhul (manusia yang tidak di ketahui),beliau menulis:
            “Pengetahuan tentang makhluk-makhluk hidup secara umum dan manusia secara khusus belum mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai di bidang-bidang ilmu pengetahuan lain.Manusia adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan serta kompleks,sehingga tidak mudan untuk memahami makhluk ini dalam keadaannya secara utuh maupun dalam bagian-bagiannya,tidak juga dalam memahami hubungannya dengan alam sekitar,”

Selanjutnya dikatakan pula:
            “Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat besar untuk mengetahui dirinya.Kendatipun kita memiliki pembendaharaan cukup banyak dari hasil penelitian para ilmuan,filosof,sastrawan,dan para ahli dibidang kerohanian sepanjang masa ini.Namun,kita hanyan mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari kita.Kita tidak dapat mengetahui manusia secara utuh,yang kita ketahui hanyalah bahwa diri sandiri dari bagian-bagian tertentu,dan inipun pada hakikatnya di bagi oleh tatacara kita sendiri.”
            Pada hakikatnya kebanyakan pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang mempelajari mausia,diri mereka sendiri,hingga kini masi tetap tanpa jawaban,karena terdapat daerah-daerah yang tidak terbatas dalam batin kita yang tidak di ketahui.
Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah (pengganti/penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam ‘bukanlah Makhluk Pertama’ dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.
Sebelum kehadiran manusia telah banyak umat yang terdiri malaikat, jin, hewan, tumbuhan dan sebagainya, karena dalam Al-Qur'an ciptaan Allah disebut juga dengan kata umat. Sesuai dengan salah satu surah Al An'aam 32, yang berbunyi:

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
 (Al An'aam 6:32)

Surah Al Hijr ayat 27 menjelaskan tentang makhluk sebelum manusia adalah bangsa Jin:

            “Dankami telah menciptakan jin sebelum (adam) dari api yang sangat panas”
(Al-Hajr 15:27)




Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.”
 (Al-Baqarah 30)

Nama makhluk yang diungkapkan para ahli arkeologi diatas kemudian dikaitkan pada pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir, dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Al Jan yang suka berbuat kerusuhan."
Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin.
Ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari bangsa jin, sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging.
Di Al Qur'an disebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian:
1.      Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia menjadikan manusia seperti tembikar (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksiggen.
2.       Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar" yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbon.
3.       Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang manusia dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk". Di ayat ini, tersebut juga "shal-shal" telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogen.
4.       Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan Allah membuat manusia berasal dari pada tanah". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogen.
5.       Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
6.       Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".
7.       Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku sempurnakan (bentuknya),lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya"
Itulah  tujuh macam unsur dalam asal kejadian manusia menurut Al-qur'an yang di ambil dari K.H. Bahaudin Mudhary, almarhum (1920 –1979).

Setelah meneliti asal kejadian manusia yang diambil dari Al-Qur’an, penulis juga mencoba mengkaji proses penciptaan manusia yang dalam ha1 ini penulis merinci ke dalam beberapa tahap sehingga menjadi seorang manusia. Dimulai dari penciptaannya dari tanah, yaitu penciptaan Adam sebagai Bapak umat manusia dan anak cucunya tercipta dari saripati tanah dan air mani yang dalam Al-Qur’an karena makanan yang dimakan manusia semuanya bersumber dari tanah.
 Kemudian makanan tersebut diolah menjadi air mani, lalu disalurkan ke dalam rahim dan menyatu dengan ovum perempuan dan berdiam disana, menetap dan berubah menjadi segumpal darah, selang beberapa waktu berubah lagi menjadi segumpal daging, kemudian Allah menyuruh malaikat untuk meniupkan ruh dan terciptalah janin dalam perut sang ibu sebagai calon manusia yang tinggal menunggu masa kelahiran.

Seperti hadists arba’in,tepatnya pada hadist yang ke empat,yang berbunyi:
            “Sesungguhnyatiap-tiap kalian di kumpulkan ciptaanya dalam rahim ibunya,selama 40 hari berupa nutfah (air mani yang kental),lalu menjadi alaqoh(segumpal darah)selama 40 hari pula,lalu menjadi mudghah(segumpal daging),selama itu pula,kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat 4(empat) hal yang sudah di tentukan,yakni:rezeki,ajal,amal,dan takdir baik dan buruk.......
(h.r Bukhori dan Muslim)

Kajian tentang asal-usul dan proses penciptaan manusia ini tidak hanya diambil dari Al-Qur’an dan Hadits akan tetapi dipadukan dengan buku-buku yang terkait dengan topik bahasan agar dapat ditarik sebuah kesimpulan yang benar.
C.Asal Usul Hewan dan Tumbuhan Menurut Al-Qur’an
Dan hal yang sama pun berlaku untuk hewan. Semua jutaan spesies hewan yang hidup, atau pernah hidup, di bumi, diciptakan oleh Allah. Ikan, reptil, burung, mamalia, kuda, jerapah, bajing, rusa, burung gereja, elang, dinosaurus, paus, dan merak, semuanya diciptakan dari ketiadaan oleh Allah, Tuhan yang memiliki kemahiran dan pengetahuan tak terhingga. Penciptaan aneka ragam spesies makhluk hidup oleh Allah disebutkan dalam sejumlah ayat:
            Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
 (QS. An Nûr, 24: 45)

            Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untukmu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya engkau makan.
 (QS. An Nahl, 16: 5)
Dan Allah menciptakan manusia dengan cara yang tepat sama. Hal ini diungkapkan di dalam Al Qur’an bahwa Adam, manusia pertama, diciptakan dari tanah, dan semua manusia selanjutnya muncul dari satu sama lain lewat sejenis cairan hina (mani). Lebih jauh lagi, manusia memiliki ruh yang ditiupkan ke jasadnya, tidak seperti spesies-spesies lain di bumi. Al Qur’an mengatakan yang berikut tentang kebenaran penciptaan manusia:

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya, dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). (QS. As Sajdah, 32: 7-8)

Dia juga menciptakan bumi yang kita huni saat ini, dan membuatnya mampu mendukung kehidupan. Fakta ini diungkapkan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an:
           

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung, dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rizki kepadanya.
 (QS. Al Hijr, 15: 19-20)
            “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata.” (QS. Qâf, 50: 7)
            Ayat-ayat di atas menyampaikan bahwa semua tumbuhan diciptakan oleh Allah. Semua tumbuhan, baik yang diketahui maupun yang tidak, semua pohon, rumput, buah, bunga, rumput laut, dan sayuran diciptakan oleh Allah.


BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
            Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat besar untuk mengetahui dirinya.Kendatipun kita memiliki pembendaharaan cukup banyak dari hasil penelitian para ilmuan,filosof,sastrawan,dan para ahli dibidang kerohanian sepanjang masa ini.Namun,kita hanyan mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari kita.Kita tidak dapat mengetahui manusia secara utuh,yang kita ketahui hanyalah bahwa diri sandiri dari bagian-bagian tertentu,dan inipun pada hakikatnya di bagi oleh tatacara kita sendiri.
Asal Usul kehidupan yang diambil dari Al-Qur’an dan Al-Hadist yaitu di mulai dari penciptaannya dari tanah, yaitu penciptaan Adam sebagai Bapak umat manusia dan anak cucunya tercipta dari saripati tanah dan air mani yang dalam Al-Qur’an karena makanan yang dimakan manusia semuanya bersumber dari tanah. Kemudian makanan tersebut diolah menjadi air mani, lalu disalurkan ke dalam rahim dan menyatu dengan ovum perempuan dan berdiam disana, menetap dan berubah menjadi segumpal darah, selang beberapa waktu berubah lagi menjadi segumpal daging, kemudian Allah menyuruh malaikat untuk meniupkan ruh dan terciptalah janin dalam perut sang ibu sebagai calon manusia yang tinggal menunggu masa kelahiran.

0 komentar:

Dí lo que piensas...